Jumlah pemuda di Indonesia memiliki angka yang cukup fantastis yaitu
sekitar 43 persen dari total keseluruhan rakyat Indonesia atau sekitar 103 juta
jiwa. Pemuda merupakan kunci dari keberhasilan penerapan ekonomi kreatif di
Indonesia. Pemuda memiliki kelebihan yaitu mampu berpikir diluar kebiasaan atau
disebut juga out of the box (nek nang bocah-bocahan Karang Taruna
Kusuma Bhakti kecamatan Sumpiuh diaranine Nyeleneh mlebu akal tapi kadang-kadang
nganyelna). Dengan adanya kemampuan tersebut menjadi peluang
lebar ditengah masyarakat pedagang sebab menarik konsumen untuk penasaran. Selain
itu, pemuda dapat berpikir secara kreatif dan mampu mengembangkan sesuatu
menjadi lebih bernilai yang tentunya bukan karena kreatifitas mereka tidak
diterima oleh perusahaan atau lembaga lapangan kerja
yang lebih dahulu mengalami kemapanan.
Ditengah persaingan bisnis dan indutri yang ketat seperti sekarang ini.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan pemuda guna mengembangkan ekonomi
kreatif adalah sebagai berikut. Pertama, sebagai pemuda harus mampu
berpikir kreatif dalam hal berbisnis. Dewasa ini, pemuda telah mampu berpikir
kreatif terbukti dengan banyaknya wirausawan muda baru membuka bisnisnya yang
merupakan hasil refleksi kreativitasnya. Kedua, pemuda yang telah
memiliki suatu ide harus berani untuk merealisasikan ide kreatifnya tersebut
kedalam suatu bisnis. Tidak peduli
banyaknya rintangan yang akan dihadapinya, seorang pemuda harus mampu
meralisasikan bisnisnya. Tidak peduli resiko apa yang akan dialaminya, seorang
pemuda kreatif harus berani membuka bisnisnya. Karena secemerlang apapun suatu
ide, akan hanya menjadi suatu mimpi apabila tidak ada upaya untuk
merealisasikannya. Ketiga, pemuda harus memiliki sifat yang kuat dan
tangguh. Hal ini sangat diperlukan karena didalam suatu bisnis tidak akan
pernah selamanya berjalan mulus, pasti ada halangan dan rintangan yang mungkin
akan datang padanya. Pemuda harus kuat dan tangguh mempertahanakan dan mengupayakan
bisnisnya agar tidak bangkrut. Apalagi di era sekarang dimana persaingan bisnis
sangat ketat. Pemuda harus kuat untuk mempertahankan bisnisnya. Keempat,
pemuda tidak harus memiliki pengalaman, yang terpenting adalah memiliki ilmu.
Selain itu, ilmu juga bisa didapatkan dari membaca biografi dan perjalanan
hidup wirausahawan atau mencari informasi dari kerabat melalui silaturrahmi /
perkumpulan sebagai cara untuk membaca peluang bisnisnya.
Dari empat hal seakan menjadi syarat rukun pelaku pasar,
dikalangan bocah-bocah sumpiuh sudah dikuasai dan dipraktikan,
terbukti pada kesempatan Sumpiuh Ekspo yang diadakan oleh PNPM pada tanggal 15 –
16 Desember 2015, pemuda Kecamatan Sumpiuh melalui Karang Taruna-nya ikut
berpartisipasi untuk memasarkan produk usaha kreatifnya baik dalam bentuk
kuliner olahan hingga jadi sampai produk pertanian/perkebunan, peternakan
maupun hiasan bentuk lampion. Dari beberapa kegiatan perekonomian/bisnis/kerajinan
yang di tekuni pemuda di kecamatan
sumpiuh diantaranya : (Karang Taruna Desa Pandak = sangkar burung, poor
ikan dan makanan ringan hasil bumi, Karang Taruna Desa Selanegara = budidaya
pepaya Kalifornia dan ikan nila, Karang Taruna Desa Selandaka
= Sablon Kaos, pengrajin alat penetas telur dan pembesaran entok).
Ditulis Oleh :
DEDI ARIYANTO BAYUAJI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar